Ibu
yang sedang hamil sangat penting untuknya menjaga kebugaran dan kesehatannya. Kebugaran
dan kesehatan seorang ibu hamil akan mempengaruhi kemampuan tubuh ibu hamil
dalam menopang kehamilan dan menutrisi bayi dalam kandungannya. Oleh karena seorang
ibu hamil harus cermat dalam memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi
pada kehamilannya (Stoppard, 2008). Jika terjadi ketidakcukupan gizi pada ibu
hamil maka kemungkinan besar akan berakibat buruk bagi janin, Misalnya bayi
lahir cacat, bayi berat lahir rendah (BBLR), BBLR dari ibu yang kurang kalori,
vitamin dan mineral akan mudah terserang penyakit (Ari, 2010)
Ibu
hamil perlu mengetahui tentang gizi dan pengaturan makan yang benar agar dapat
menjaga kondisi kesehatan tubuhnya dan kondisi janinnya. Karena selama proses
kehamilan dari trimester pertama sampai ketiga seorang ibu hamil akan mengalami
beberapa gejala yang mengganggu selama proses kehamilan. Berikut ini merupakan
beberapa kondisi pada ibu hamil (Ari, 2010)
1. Triwulan
pertama
Pada triwulan pertama, organ – organ penting pada
janin mulai terbentuk seperti otak, saraf dan organ reproduksi. Oleh karena itu
penting bagi ibu hamil memperbanyak konsumsi nutrisi penting seperti asam
folat. Asam folat dapat membantu pertumbuhan sistem saraf janin. Asam folat
yang tidak terpenuhi menyebabkan janin mengalami cacat lahir, bibir sumbung,
jari - jari tidak lengkap, cacat jantung bawaan.
Pada trimester pertama, ibu hamil
akan mengalami sindrom morning sickness.
Morning sickness ditandai dengan
gejala mual, muntah, dan nafsu makan berkurang. Penting bagi seorang ibu mampu
mengatasi gejala gejala yang ditimbulkan selama trimester pertama tersebut
untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi.
Pada konsisi seperti ini maka
seorang ibu hamil harus mampu merencanakan pemenuhan kebutuhan nutrisinya. Seiring
dengan perkembangan janin maka makan lebih sedikit namun dalam frekwensi yang
banyak sangat dianjurkan. Hal ini dapat membantu terpenuhinya gizi ibu hamil.
2. Triwulan
kedua
Pada triwulan kedua sindrom morning sickness mulai berkurang. Namun kebutuhan nutrisi ibu hamil
pada trismeter ini meningkat dikarenakan pertumbuhan janin lebih capat dari
pada trimester pertama. Kebutuhan energi pada ibu hamil akan mengalami kenaikan
15 % (tambahan kalori 200 – 300). Oleh karena itu biasanya ibu hamil akan mudah
merasakan lapar sepanjang hari.
Pada trimester kedua, asupan protein harus ditambah dan
kalori harus tercukupi. Kalori dan protein penting untuk pembentukan plasenta,
ketuban dan menambah volume darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh.
3. Triwulan
ketiga
Pada triwulan ketiga, kondisi janin semakin besar,
kebutuhan gizi ibu hamil meningkat. Nutrisi yang dibutuhkan pada trimester ini
selain konsumsi protein, kalori dan vitamin juga jarus memperhatihan asupan zat
besi dan mineral. Mineral penting yang dibutuhkan adalah iodium yang berfungsi
sebagai pembentuk senyawa tiroksin. Senyawa tiroksin berguna untuk mongontrol
metabolisme sel. Ibu yang ketidakcukupan iodium akam beresiko lahir kerdil dan
pertumbuhannya terhambat.
Kenaikan berat badan sewaktu hamil
merupakan kondisi yang normal terjadi. Penambahan berat badan pada wanita hamil
rata - rata 9 – 14 kg dan meningkat pertambahannya pada usia kehamilan di
minggu 24 sampai minggu ke 32. Penambahan antara berat rahim dan bayinya,
plasenta dan cairannya memiliki nilai normal lebih dari setengah jumlah kenaikan
berat total ibu hamil (Stoppard, 2008)
Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil
harus terpenuhi dengan memperhatikan konsumsi makanan yang seimbang dan bervariasi
menjadi aspek yang penting. Pentingnya
seorang ibu hamil meningkatkan berat badannya dalam rentang normal 9 – 14 kg agar
sang ibu tidak beresiko mengalami hal – hal yang tidak diinginkan selama
kehamilan maupun setelah kehamilan. Menurut Stoppard tahu 2008 dengan berat
badan ibu yang ideal dan anak yang dilahirkan pun dengan berat badan cukup,
maka sangat kecil kemungkinan untuk mengalami kelainan fisik dan mental pada
bayi, keguguran, meninggal saat lahir.1 Ibu hamil dengan obesitas akan
berdampak pada ketegangan ekstra jantung yang telah bekerja sempurna dan
beresiko melakukan operasi saesar.
Ibu
hamil harus mampu mempersiapkan makanan yang akan dikonsumsi sesuai dengan
kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu harus di pastikan bahwa setiap menu
makanan yang dimakan harus berguna untuk ibu dan bayinya. Menurut Stoppard tahun
2008 kesulitan pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil biasanya terjadi pada
trimester pertama seperti penjelasan sebelumnya karena sindrom morning sicknes yang dialaminya. Untuk
mengantisipasi hal tersebut maka seorang ibu harus mampu mempersiapkan dan
memenuhi kebutuhan nutrisinya secara adekuat dengan makan sedikit namun sering.
Dengan cara ini makanan akan mudah untuk dicerna. Selama perkembangan janin
kondisi janin semakin membesar yang mengakibatkan semakin berkurangnya
kapasitas perut selain itu kontraksi – kontraksi pada usus juga mengalami
perlambatan sehingga proses pencernaan makanan akan melambat. Maka dianjurkan
bagi ibu hamil untuk tidak makan berlebih dalam sekali makan.
Berikut ini adalah gizi yang diperlukan
ibu selama kehamilan (Stoppard, 2008)
1. Protein
Kebutuhan protein meningkat 30 % dari 45 – 60 gram
sampai 75 – 100 gram dalam sehari. Namun tergantung dengan aktivitas yang
dilakukannya sehari hari. Protein diperoleh secara nabati maupun hewani.
Protein nabati seperti kacang – kacangan dan biji – bijian. Protein hewani
seperti daging, susu hewan, ikan dan unggas.
2. Kalori
Kebutuhan kalori meningkan sekitar 200 – 300 kalori
perhari. Kalori yang cukup diperoleh dari makanan yang bervariasi.
3. Cairan
dan Serat
Kebutuhan vairan dan serat dibutuhkan pada ibu hamil.
Biasanya ibu hamil akan mengalami susah buang air besar (konstipasi) oleh
karena itu ibu hamil harus memperbanyak makanan yang mengandung serat seperti
sayur dan buah – buahan mentah, gandunm, biji – bijian dan kacang kacangan.
50 % tubuh ibu hamil mengandung darah. Penting
seorang ibu untuk memperhatikan intake cairan. Untuk mempertahankan cairan di
dalam tubuh agar tetap terpenuhi maka perbanyak minum air putih dan jus buah.
Terjadinya pembengkakan pada tangan atau kaki saat hamil bukan disebabkan karena
asupan cairan.
4. Vitamin
VITAMIN DAN MINERAL
YANG DIBUTUHKAN SAAT HAMIL
|
||
Nama
|
Asal dan Fungsi
|
Pengaruh
|
Vitamin A
|
Susu, mentega, keju,
kuning telur, minyak ikan sayur mayur, buah buahan berwarna hijau dan kuning
|
-
Membnagun kekbalan terhadap
infeksi.
-
Penting bagi kesehatan mata
-
Penting bagi pembentukan gigi,
kuku dan rambut
-
Penting untuk pembentukan dan pertumbuhan
kelenjar gondok
|
Vitamin B1
|
Biji bijian, kacang
kacangan. Palawija, yeast, gandum,
Gizi akan hilang jika
terlalu lama dimasak
|
-
Melancarkan pencernaan
-
Menjaga kesehatan usus dan perut
-
Untuk kesuburan
-
Untuk masa menyusui dan
pertumbuhannya
|
Vitamin B1
|
Yeast, gandum, biji bijian,
sayuran, susu, telur
Gizi akan hilang jika
terkena matahari
|
-
Membantu mencerna makanan
-
Mencegah permasalahan kulit dan
mata
-
Untuk pembentukan embrio dan
perkembangan normal embrio
|
Niasin
|
Yeast, biji bijian,
gandum, sayuran, minyak ikan, telur, susu
|
-
Membentuk sel sel otak
-
Mencegah infeksi dan gusi
berdarah
|
Asam Pantothenic (B5)
|
Telur, sereal, biji
bijian, keju
|
-
Untuk melancarkan fungsi
reproduksi
-
Memelihara sel darah merah
|
Vitamin B6
|
Yeast, gandum, jamur,
kentang, pisang, tetes tebu, sayur kering
|
-
Mencerna lemak dan zat asam lemak
bagi produksi antibodi yang melawan penyakit
-
Kurang vitamin ini menyebabkan
anemia
|
Vitamin B 12
|
Yast , biji bijian, susu, kedelai, kacang kacangan
dan ikan
|
-
Perkembangan sel darah merah yang
sehat untuk pembentukan saraf pusat
|
Asam folik
|
Sayur mayur hijau,
kenari
|
-
Untuk struktur darah
-
Mencegah kelainan saraf tulang
belakang
-
Perkembangan sistem saraf pusat
|
Vitamin C
|
Sejala jeruk, buah
buahan segar, sayur mayur merah, kuning dan hijau
Gizi hilang jika
terlalu lama dimasak
|
-
Pertahanan tubuh terhadap infesi
-
Membangun plasenta yang kuat
-
Membantu penyerapan zat besi dalam
usus
-
Penawar racun
-
Pemulihan tulang patah dan
penyembuhan luka
|
Vitamin D
|
Susu, minyak ikan,
minyak hati, mentega, kuning telur
Sinar matahari
mengaktifkan vitamin dalam kulit
|
-
Meningkatkan penyerapan zat kapur
dari usus, membantu menyatukan zat kapur dari jaringan tubuh dan darah ke
dalam sel tulang
|
Vitamin E
|
Gandum dan hampir
semua makanan
|
-
Memelihara kesehatan membran sel
-
Melindungi zat asam lemak
tertentu
|
Zat kapur
|
Susu, keju padat,
semua jenis ikan kecil, kenari, bijih bunga matahari, sayuran
|
-
Membantu proses pembekuan darah
|
Zat besi
|
Ginjal, ikan
bercangkang, kuning telur, daging berwarna merah, tetets tebu, aprikot,
kacang haricot, kismis prem
|
-
Pembentukan sel darah merah
|
Zat seng
|
Sereal, telur, kacang
kacangan, bawang, ikan bercangkang, bijih bunga mataharai, gandum, terigu
|
-
Membantu pembentukan enzim enzim
dan protein yang diperlukan untuk memastikan pelepasan dari vitamin A dari
hati ke dalam aliran darah.
|
5. Asam
Folik
Asam folik penting untuk pembentukan sel darah merah
dan pertumbuhan janin. Asam folik ini sangat dibutuhkan pada trimester pertama
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sistem saraf. Suatu penelitian menunjukkan
konsukmsi suplemen asam folik tiga bulan sebelum mengandung dan sebelum
memasuki 12 mingggu pertama dapat mengurasi resiko terjadinya cacat pada saraf
tulang punggung seperti spina bifida. Asam folik dapat diperoleh dari sereal,
roti dan sayuran hijau dam wujud folat.
6. Mineral
Zat
kapur dan zat besi merupakan merupakan zat mineral yang dibutuhkan pada ibu
hamil untuk pertumbuhan janinnya.
7. Zat
Besi
Zat
besi sangat dibutuhkan oleh ibu hamil seiring dengan peningkatan jumlah darah
yang ada di dalam tubuh ibu. Asupan zat besi dibutuhakan secara berkelanjutan
yang penting untuk asupan janin. Zat besi akan mudah diserap di dalam tubuh
dengan bantuan vitamin C. Sehingga perbanyak konsumsi vitamin C. Selain
dibutuhkan oleh tubuh zat besi dapat menghalangi penyerapan seng yang berperan
dalam pertumbuhan sistem saraf dan otak bayi. Oleh karenanya perbanyak pula
konsumsi makanan yang mengandung seng.
8. Zat
Kapur
Zat
kapur dibutuhkan bayi untuk pembentukan tulang. Zat kapur baik dikonsumsi
sebelum mengandung maupun saat hamil. Zat kapur dapat diperoleh dari produk
susu, sayuran hijau, kedelai, brokoli, ikan dan apapun yang bertulang. Vitamin
D dibutuhkan untuk penyerapan zat kapur.
0 komentar:
Posting Komentar