Disminorea
merupakan suatu gangguan yang bisa terjadi pada masa menstruasi. Nyeri haid
merupakan rasa nyeri yang terjadi selama masa menstruasi dan selalu berhubungan
dengan siklus ovulasi. Menurut Price (2001) depenisi dismenorrhea adalah nyeri
selama menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot uterus.
Patofisiologi Nyeri saat Haid.
Nyeri saat haid diperanan oleh hormon prostaglandin
F2α (PGF2α) yang merupakan stimulan kontraksi miometrium yang kuat oleh
endometrium pada 48 jam pertama selain itu Saat peningkatan PGF2α dalam
endometrium diikuti dengan penurunan progesteron yang menyebabkan vasokontriksi
pembuluh darah.. Peningkatan kadar prostaglandin akan mengakibatkan peningkatan
tonus miometrium dan kontraksi uterus yang berlebihan sehingga menyebabkan
nyeri pada saat menstruasi.
Gejala Nyeri Haid
Gejala utama
dysmenorrhea adalah rasa sakit di perut bagian bawah, di daerah umbilikalis
atau daerah suprapubik perut. Selain itu juga dapat dirakan di perut kanan atau
kiri, mungkin menyebar ke paha dan punggung bawah. Gejala lain yang mungkin
menyertai seperti mual dan muntah, diare atau sembelit, sakit kepala, pusing,
disorientasi, hipersensitivitas terhadap suara, cahaya, bau dan sentuhan,
pingsan, dan kelelahan. Gejala tersebut sering timbul segera setelah ovulasi
dan dapat berlangsung hingga akhir menstruasi. (Permana, 2010).
Tingkatan
Disminorea
a. Dysmenorrhea
ringan, yaitu dysmenorrhea dengan rasa nyeri yang berlangsung beberapa saat
sehingga perlu istirahat sejenak untuk menghilangkan nyeri, tanpa disertai
pemakaian obat.
b. Dysmenorrhea
sedang, yaitu dysmenorrhea yang memerlukan obat untuk menghilangkan rasa nyeri,
tanpa perlu meninggalkan aktivitas sehari - hari.
c. Dysmenorrhea
berat, yaitu dysmenorrhea yang memerlukan istirahat sedemikian lama dengan
akibat meninggalkan aktivitas sehari - hari selama 1 hari atau lebih
(Okaparasta, 2003).
Penanganan
Disminorea
Menurut
Potter dan Perry tahun 2005, penanganan disminore dapat dilakukan secara
farmakologis maupun nonfarmakologis.
a. Farmakologis
Disminorea dapat ditangani dengan mengkonsumsi
analgesik. Hal ini paling sering dilakukan oleh kebanyakan orang untuk mengjilangkan
nyeri. Namun sebenarnya penggunaan analgesik dapat berdampak pada
ketergantungan dan efek samping yang berbahaya bagi pasien.
b. Nonfarmakologis
Suatu tindakan pengurangan nyeri yang dilakukan
tanpa menggunakan bahan kimia, seperti kompres hangat, kompres dingin, teknik
relaksasi napas dalam dan yoga.
-
Relaksasi Napas Dalam
Relaksasi nafas dalam adalah menarik
nafas dalam secara pelan - pelan dan panjang melalui hidung masuk ke dalam
perut. Kemudian dihembuskan melalui mulut secara lembut dan pelan – pelan.
Fokus pada bunyi dari pernafasan sambil klien dianjurkan semakin rileks. Selain
dapat menurunkan nyeri, relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi
paru – paru dan meningkatkan oksigen darah.
-
Kompres Dingin
Menurut Muttaqin tahun 2011,
kompres dingin dapat menurunkan prostaglandin yang memperkuat sensitivitas
nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan menghambat proses inflamasi.
Hal itu dikarenakan kompres dingin dapat mengurangi aliran darah ke suatu
bagian dan mengurangi perdarahan edema yang diperkirakan menimbulkan efek
analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri
yang mencapai otak lebih sedikit (Price & Wilson, 2005). Kompres dingin ini
menggunakan es atau sebuah cangkir berukuran kecil yang berisi air dan
dibekukan dengan meletakkan es di kulit dengan memberikan tekanan yang kuat,
tetap dan perlahan dipermukaan kulit, terapi ini dilakukan selama 5 - 10 menit
(Potter & Perry, 2005).
-
Kompres Hangat
Kompres hangat dapat meredakan
iskemia dengan menurunkan kontraksi uterus dan melancarkan pembuluh darah
sehingga dapat meredakan nyeri dengan mengurangi ketegangan, meningkatkan
aliran menstruasi, dan meredakan vasokongesti pelvis (Bobak, 2005).
Menurut Perry & Potter (2005),
prinsip kerja kompres hangat dengan mempergunakan buli - buli panas yang
dibungkus kain yaitu secara konduksi terjadi pemindahan panas dari buli - buli
ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang
mengakibatkan penurunan ketegangan otot sehingga nyeri haid yang dirasakan akan
berkurang atau hilang. Menurut Price & Wilson (2005). Dengan begitu maka
akan meningkatkan aliran darah sehinggan ketegangan berkurang dan nyeri haid
berkurang.
c.
Herbal
Kunyit Asam untuk Mengurangi Nyeri Haid |
Rebusan kunyit asam merupakan salah satu bentuk
pengobatan tradisional. Rebusan kunyit asam mempunyai aktivitas antioksidan
karena mengandung senyawa fenolik. Juga bermanfaat sebagai analgetika, anti -
inflamasi, antioksidan, antimikroba, serta pembersih darah. Begitu. Rebusan
kunyit asam merupakan minuman yang sangat berkhasiat untuk mengurangi rasa
sakit saat haid (Winarto, 2004).
0 komentar:
Posting Komentar